A. Pengertian Filsafat
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kaserapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini
merupakan kata majemuk, dan berasal dari kata-kata (philia =
persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan").
Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang
dipungut dari bahasa Belanda juga
dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam
bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf"
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan
pemikiran manusia secara kritis, dan
dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak di dalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan, tetapi dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi,
dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan
logika bahasa.
B. Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan
Pengertian filsafat ilmu pengetahuan menurut
Hartono Kasmadi (1990) dapat dirangkum dalam tiga (3) medan telaah, yaitu:
a.
Filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu telaah kritis
terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang yang
digunakan, dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang
digunakan.
b.
Filsafat ilmu pengetahuan adalah upaya untuk mencari
kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, praduga, dan postulat mengenai ilmu ,
serta upaya untuk membuka tabir dasar-dasar empiris, rasional, dan pragmatis.
c.
Filsafat ilmu pengetahuan adalah studi gabungan yang terdiri
atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas
yang tegas mengenai ilmu tertentu
Filsafat ilmu adalah bagian dari
filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini
mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk
di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu
sangat berkaitan erat dengan aksiologis, epistemologi dan ontologi. Filsafat
ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan
bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana
konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan
serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari
sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam
penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi
metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri.
C. Ciri ciri utama ilmu pengetahuan sesuai
dengen terminologinya
1.
Ilmu pengetahuan adalah
sebagian pengetahuan bersifat koheren, epiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan.
Hal ini beda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada
yang gaib dan pengahayatan serta pengalaman pribadi.
2.
Ilmu pengetahuan berbeda
dengan pengetahuan, sebab ilmu pengetahuan tidak pernah mengartikan
kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, melainkan ilmu pengetahuanmenandakan
seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek (alam objek) yang sama dan saling
berkaitan secara logis. Oleh sebab itu, koherensi sistematik adalah hakikat
ilmupengetahuan.
3.
Ilmu pengetahuan tidak
memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing masing penalaran
perorangan, sebab ilmu pengetahuan dapat memuat di dalamnya dirinya
sendiri hipotesis-hipotesis dan teori teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.
4.
Berkaitan
dengan konsep ilmu pengetahuan (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa
metode metode yang berhasil dan hasil hasil yang terbukti pada dasarnya harus
terbuka kepada semua pencari ilmu.
5.
Ciri
hakiki dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak
dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak
pengamatan dan ide yang terpisah.
D. Jenis Pengetahuan
1.
Pengetahuan biasa (common sense) yang digunakan terutama untuk kehidupan
sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-
luasnya.
2.
Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah pengetahuan yang diperoleh dengan
cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih
dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masihberkisar pada pengalaman.
3.
Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga
yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan
diatas pengalaman biasa.
4.
Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan
lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini
oleh para pemeluk agama
Sumber :
veronica.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32912/Filsafat+dan+Etika.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar