Senin, 10 Oktober 2016

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN


A.     Pengertian Filsafat
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kaserapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk, dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf"
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan logika bahasa.

B.     Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan
Pengertian filsafat ilmu pengetahuan menurut Hartono Kasmadi (1990) dapat dirangkum dalam tiga (3) medan telaah, yaitu:
a.       Filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang yang digunakan, dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan.
b.       Filsafat ilmu pengetahuan adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, praduga, dan postulat mengenai ilmu , serta upaya untuk membuka tabir dasar-dasar empiris, rasional, dan pragmatis.
c.       Filsafat ilmu pengetahuan adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan aksiologis, epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.


C.     Ciri ciri utama ilmu pengetahuan sesuai dengen terminologinya
1.       Ilmu pengetahuan adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, epiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Hal ini beda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan pengahayatan serta pengalaman pribadi.
2.       Ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan, sebab ilmu pengetahuan tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, melainkan ilmu pengetahuanmenandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek (alam objek) yang sama dan saling berkaitan secara logis. Oleh sebab itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmupengetahuan.
3.       Ilmu pengetahuan  tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing masing penalaran perorangan, sebab ilmu pengetahuan dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.
4.       Berkaitan dengan konsep ilmu pengetahuan (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode metode yang berhasil dan hasil hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
5.       Ciri hakiki dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak pengamatan dan ide yang terpisah.

D.     Jenis Pengetahuan
1.       Pengetahuan biasa (common sense) yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas- luasnya.
2.       Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masihberkisar pada pengalaman.
3.       Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman biasa.
4.       Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama

Sumber :
veronica.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32912/Filsafat+dan+Etika.pdf




Tidak ada komentar:

Posting Komentar