A.
Konsep Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Pengetahuan merupakan pengalaman yang
bermakna dalam setiap diri manusia
yang tumbuh sejak
dilahirkan. Oleh karena
itu manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan.
Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam kehidupan yang semakin berkembang
dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk
menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak tersebut
harus ditingkatkan menjadi
ilmu.
Pengetahuan yang sifatnya acak dan
terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi
bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu
pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan
pengetahuan adalah ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. disusun secara sistematik
2. ada obyek kajiannya
3. ada ruang lingkupnya kajiannya
4. menggunakan suatu metode
tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut
tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan
yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat
penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat
mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Pengetahuan apalagi limu (ilmu
pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan
pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga hewan, menjadi mudah dan
terarah untuk mencapai hasil. Apalagi jika pengetahuan tersebut telah tersusun
dan ditingkatkan menjadi ilmu atau ilmu pengetahuan, maka penerapan pemanfaatan
benda, alat, dan senjata tersebut akan menjadi lebih baik lagi. Penerapan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan
sesuatu, membuahkan kemampuan yang disebut teknologi.
Tjakraatmadja
(1997), mengemukakan lima sifat
pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
1. Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi.
Teknologi yang telah dikuasai akan berkembang
jika sudah terbagi
dan termanfaatkan.
2. Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada
diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan peralatan maupun
informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik,
keahlian, keterampilan, maupun berupa dokumen
informasi (misalnya buku,
majalah, jurnal).
3. Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak
diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna. Sebagai
contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk mengolah
lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat tersebut tidak
dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di luar pulau
Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya
sedikit. Jadi alat tersebut tidak efektif,
karena traktor tersebut
tidak berdaya guna dan tidak
tepat sasaran.
4. Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi
dapat ditemukan, dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika teknologi
yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi bersifat
dinamis dan mempunyai siklus
hidup yang panjang.
5. Pada umumnya teknologi
digunakan untuk mensejahterakan masyarakat atau
meningkatkan kualitas hidup
manusia.
Hubungan antara pengetahuan dengan
ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi sangat erat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan
yang
sangat popular yaitu ilmu pengetahuan
dan teknologi atau sering disingkat dengan Iptek. Perkembangan peradaban
manusia dari waktu ke waktu, ditandai oleh perkembangan Iptek. Perkembangan
teknologi ini sebenarnya sudah dialami oleh manusia primitive.
Manusia primitif hampir seluruhnya
hidup sebagai komunitas-komunitas nomadis yang kecil yang untuk bertahan hidup
tergantung pada keahliannya mengumpulkan makanan (ubi-ubian, buah-buahan),
berburu, menangkap ikan, dan menghindari bahaya binatang buas. Alat-alat yang
dipergunakan berasal dari tulang dan tanduk rusa.
Memasuki jaman batu baru atau neolitik,
terjadi revolusi neolitik dalam peradaban manusia. Inti revolusi adalah
terjadinya perubahan dari food-gathering menjadi food- producing (Soekmono.1990 :45). Perubahan ini telah membawa pengaruh yang
sangat mendalam dan luas dalam bidang perekonomian dan kebudayaan.
hidup nomaden dan liar mulai
ditinggalkan dan beralih ke cara hidup yang lebih menetap dengan kepandaian
membuat rumah, mereka juga sudah mengenal peternakan dan pertanian.
Periode peralihan ini menghasilkan
peningkatan yang jelas pada populasi, sehingga mengakibatkan pertambahan jumlah
komunitas dan menghasilkan permulaan kehidupan
kota. Hidup dalam
komunitas berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja
sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan
dan kerja sama. Maka terjadilah kecepatan inovasi-inovasi teknologi bertambah
sedemikian besar yang diikuti pula oleh munculnya organisasi-organisasi sosial
dan politik dari kelompok- kelompok manusia tersebut dengan segala permasalahannya.
Masa neolitik ditandai oleh kemajuan
teknologi dengan diciptakannya alat-alat dari batu untuk pertanian. Bahan lain
yang dipakai untuk keperluan manusia adalah lempung atau tanah liat untuk
membuat tembikar dan batu bata. Selain terjadi peningkatan kemampuan dalam
menangani bahan-bahan mentah tekstil mengakibatkan penciptaan kain-kain tenun
pertama untuk menggantikan kulit kayu dan kulit binatang.
B. Perubahan Teknologi
Teknologi selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Perubahan teknologi diharapkan dapat mengubah
kehidupan manusia menjadi lebih baik dan sejahtera. Perubahan teknologi juga
menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi, serta
tuntutan lingkungan yang semakin
mendesak.
Menurut Frankel (1990), menyatakan bahwa secara umum perubahan teknologi
merupakan hasil alokasi sumber daya kepada sebuah aktivitas yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan teknologi. Membajak sawah dari menggunakan
tenaga hewan sebagai alat bajak, ke traktor tangan, sampai penggunaan traktor
yang lebih rumit dan modern, merupakan contoh perubahan teknologi.
Menurut Lewis Henry Morgan sebagaimana
dikemukakan oleh Winataputra (2003:
5:23-5.24) sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia maka teknologi juga
mengalami perubahan, yaitu:
1. Zaman liar bawah (lower savagery) yaitu sejak manusia ada dipermukaan bumi sampai
ia mengenal bahasa.
2. Zaman liar tengah (middle savagery) yaitu manusia ditandai dengan adanya kemampuan membuat
api dan berakhir dengan adanya
kemampuan manusia membuat busur
dan panah.
3. Zaman liar atas (upper savagery) ditandai dari mulai membuat busur dan panah sampai
menemukan peralatan tembikar.
4. Zaman beradab bawah (lower barbarisan) mulai dari manusia mampu membuat tembikar sampai
mengenal budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
5. Zaman beradab tengah (middle barbarisan) mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak
sampai kemampuan bertani
secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
6. Zaman beradab atas (upper barbarisan) mulai dari membuat irigasi yang berarti pula
sudah mengenal pengolahan besi sampai mengenal alpabet (huruf).
7. Zaman peradaban (civilization) ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.
Teknologi yang berkembang sebelum
revolusi industri (teknologi tradisional), cenderung miskin dalam basis ilmu
pengetahuan dan rekayasa, serta perkembangan teknologinya. Pada umumnya
teknologi tersebut dikembangkan dengan cara coba-coba (trial and error) dan sangat tergantung kepada otot manusia dan
tenaga hewan. Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan yang
cepat dan dinamis. Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan penelitian
ilmiah yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan aplikasinya.
Alvin Toffler (dalam Nursid Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap perkembangan teknologi, yaitu:
1. Revolusi hijau
2. Revolusi industri
3. Revolusi informasi
Pada
ribuan tahun yang lalu telah terjadi perubahan
besar dalam bercocok
tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang
lebih maju dari periode sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah apa yang
disebut dengan “revolusi hijau”.
SUMBER :
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-lengkap.html, Diakses Tanggal 30/05/2017
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-MUNIR/Multimedia/Multimedia_Bahan_Ajar_PJJ/Peng_Pend_IPS/kajian_ips_3.pdf. Diakses Tangga; 30/05/2017
SUMBER :
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-lengkap.html, Diakses Tanggal 30/05/2017
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-MUNIR/Multimedia/Multimedia_Bahan_Ajar_PJJ/Peng_Pend_IPS/kajian_ips_3.pdf. Diakses Tangga; 30/05/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar