Jumat, 16 Juni 2017

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


A.   

 
Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri manusia  yang  tumbuh  sejak  dilahirkan.  Oleh  karena  itu  manusia yang normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan yang acak tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu.
Pengetahuan yang sifatnya acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan social).
Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      disusun secara sistematik
2.      ada obyek kajiannya
3.      ada ruang lingkupnya kajiannya
4.      menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Pengetahuan apalagi limu (ilmu pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga hewan, menjadi mudah dan terarah untuk mencapai hasil. Apalagi jika pengetahuan tersebut telah tersusun dan ditingkatkan menjadi ilmu atau ilmu pengetahuan, maka penerapan pemanfaatan benda, alat, dan senjata tersebut akan menjadi lebih baik lagi. Penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, membuahkan kemampuan yang disebut teknologi.

Tjakraatmadja (1997), mengemukakan lima sifat pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:




1.    Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang telah dikuasai akan berkembang jika sudah terbagi dan termanfaatkan.
2.    Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan peralatan maupun informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi sangat diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan, maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).
3.    Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna. Sebagai contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk mengolah lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat tersebut tidak dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di luar pulau Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat tersebut tidak efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat sasaran.
4.      Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
5.      Pada umumnya teknologi digunakan untuk mensejahterakan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia.
Hubungan antara pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi sangat erat, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan yang
sangat popular yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat dengan Iptek. Perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu, ditandai oleh perkembangan Iptek. Perkembangan teknologi ini sebenarnya sudah dialami oleh manusia primitive.
Manusia primitif hampir seluruhnya hidup sebagai komunitas-komunitas nomadis yang kecil yang untuk bertahan hidup tergantung pada keahliannya mengumpulkan makanan (ubi-ubian, buah-buahan), berburu, menangkap ikan, dan menghindari bahaya binatang buas. Alat-alat yang dipergunakan berasal dari tulang dan tanduk rusa.
Memasuki jaman batu baru atau neolitik, terjadi revolusi neolitik dalam peradaban manusia. Inti revolusi adalah terjadinya perubahan dari food-gathering menjadi food- producing (Soekmono.1990 :45). Perubahan ini telah membawa pengaruh yang sangat mendalam dan luas dalam bidang perekonomian dan kebudayaan. 


hidup nomaden dan liar mulai ditinggalkan dan beralih ke cara hidup yang lebih menetap dengan kepandaian membuat rumah, mereka juga sudah mengenal peternakan dan pertanian.

Periode peralihan ini menghasilkan peningkatan yang jelas pada populasi, sehingga mengakibatkan pertambahan jumlah komunitas dan menghasilkan permulaan kehidupan kota. Hidup dalam komunitas berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan dan kerja sama. Maka terjadilah kecepatan inovasi-inovasi teknologi bertambah sedemikian besar yang diikuti pula oleh munculnya organisasi-organisasi sosial dan politik dari kelompok- kelompok manusia tersebut dengan segala permasalahannya.
Masa neolitik ditandai oleh kemajuan teknologi dengan diciptakannya alat-alat dari batu untuk pertanian. Bahan lain yang dipakai untuk keperluan manusia adalah lempung atau tanah liat untuk membuat tembikar dan batu bata. Selain terjadi peningkatan kemampuan dalam menangani bahan-bahan mentah tekstil mengakibatkan penciptaan kain-kain tenun pertama untuk menggantikan kulit kayu dan kulit binatang.



B. Perubahan Teknologi
Teknologi selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Perubahan teknologi diharapkan dapat mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik dan sejahtera. Perubahan teknologi juga menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi, serta tuntutan lingkungan yang semakin mendesak.
Menurut Frankel (1990), menyatakan bahwa secara umum perubahan teknologi merupakan hasil alokasi sumber daya kepada sebuah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan teknologi. Membajak sawah dari menggunakan tenaga hewan sebagai alat bajak, ke traktor tangan, sampai penggunaan traktor yang lebih rumit dan modern, merupakan contoh perubahan teknologi.
Menurut Lewis Henry Morgan sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra (2003: 5:23-5.24) sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia maka teknologi juga mengalami perubahan, yaitu:
1.      Zaman liar bawah (lower savagery) yaitu sejak manusia ada dipermukaan bumi sampai ia mengenal bahasa.
2.      Zaman liar tengah (middle savagery) yaitu manusia ditandai dengan adanya kemampuan membuat api dan berakhir dengan adanya kemampuan manusia membuat busur dan panah.
3.      Zaman liar atas (upper savagery) ditandai dari mulai membuat busur dan panah sampai menemukan peralatan tembikar.




4.      Zaman beradab bawah (lower barbarisan) mulai dari manusia mampu membuat tembikar sampai mengenal budidaya tumbuhan dan pemeliharaan binatang ternak.
5.      Zaman beradab tengah (middle barbarisan) mulai dari mengenal budidaya tanaman dan binatang ternak sampai kemampuan bertani secara menetap dan mengenal sistem irigasi.
6.      Zaman beradab atas (upper barbarisan) mulai dari membuat irigasi yang berarti pula sudah mengenal pengolahan besi sampai mengenal alpabet (huruf).
7.      Zaman peradaban (civilization) ditandai dengan penggunaan bahasa, tulisan, dan percetakan sampai sekarang.
Teknologi yang berkembang sebelum revolusi industri (teknologi tradisional), cenderung miskin dalam basis ilmu pengetahuan dan rekayasa, serta perkembangan teknologinya. Pada umumnya teknologi tersebut dikembangkan dengan cara coba-coba (trial and error) dan sangat tergantung kepada otot manusia dan tenaga hewan. Sebaliknya teknologi modern bercirikan dengan perkembangan yang cepat dan dinamis. Pada umumnya teknologi canggih mempunyai landasan penelitian ilmiah yang kuat dan kekuatan rekayasa dalam pengembangan dan aplikasinya.
Alvin Toffler (dalam Nursid Sumaatmadja. 2001), mengemukakan tiga tahap perkembangan  teknologi, yaitu:
1.     Revolusi hijau
2.     Revolusi industri
3.     Revolusi informasi
Pada ribuan tahun yang lalu telah terjadi perubahan besar dalam bercocok tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju. Iptek pertanian yang lebih maju dari periode sebelumnya telah diterapkan dan dimanfaatkan. Maka terjadilah apa yang disebut dengan “revolusi hijau”.



SUMBER :

http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-lengkap.html, Diakses Tanggal 30/05/2017

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-MUNIR/Multimedia/Multimedia_Bahan_Ajar_PJJ/Peng_Pend_IPS/kajian_ips_3.pdf. Diakses Tangga; 30/05/2017

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar